Suasana santai tapi produktif Teras Ummi Arinna. (Forum UMKM Surakarta)
Teras Ummi Arinna, Teras Kehidupan Forum UMKM Surakarta : Suasana santai tapi produktif Teras Ummi Arinna. (Forum UMKM Surakarta)
Suasana santai tapi produktif Teras Ummi Arinna. (Forum UMKM Surakarta)

Teras Ummi Arinna, Teras Kehidupan Forum UMKM Surakarta

/ Inspirasi

Sebuah teras yang mempertemukanpara pelaku usaha, akademisi, pegiat dan siapa saja yang peduli pada UMKM.

Dj. Respati
Founder Kartasura Library

Sesuatu yang jamak apabila keberadaan teras rumah berada di depan, kendati ada pula yang terletak di samping atau belakang. Posisi letaklah yang membedakan fungsinya, dan itu pun tidak kaku, tergantung kebutuhan akan ruang dalam suatu rumah.

Teras depan memiliki fungsi sebagai ruang transit untuk menerima tamu. Teras samping tempat bersantai anggota keluarga. Teras belakang bisa menjadi ruang makan serta tempat berakitivitas keluarga.

Pengkategorian fungsi tersebut tidaklah mutlak. Artinya, bisa beririsan atau juga bercampuran. Namun, fungsi utama dari semua teras yakni jalan sirkulasi udara dan area masuknya cahaya ke dalam rumah. Karena itu, dalam teras sering ditaruh pot-pot tanaman yang tidak saja sebagai penghias dan mempercantik ruangan, namun penyaring udara dan sinar matahari.

Orang Jawa menyebut teras dengan ‘emperan’, yang bermakna bahwa sesama anggota keluarga dan tetangga harus memupuk rasa kekeluargaan. Dalam tradisi Jawa acap kali para tetangga berkumpul di depan teras untuk mengakrabkan dan menghangatkan hubungan, walau dengan sekadar mengobrol atau bermain bagi anak-anak dan remaja.

Dalam tulisan berjudul ‘Karakteristik dan Makna Teritori Teras Rumah Berlabuh Masyarakat Serui Ansus’ yang dipublikasikan Jurnal Arsitektur Zonasi Volume 4 Nomor 1 Februari 2021, Devy Sarah Sahambangun, menulis, pada masyarakat tertentu, sebagaimana yang hidup di atas air, teras menjadi lebih multi fungsi, baik sebagai halaman, untuk aktivitas keluarga, sosial, maupun ekonomi.

Menurutnya, pada masyarakat kontemporer, rumah-rumah yang memiliki lahan terbatas, sementara kebutuhan akan ruang begitu banyak, teras akan berubah makna dan fungsi sesuai kebutuhan si empunya rumah. Ada yang difungsikan atau dialihfungsikan sebagai ruang tamu, tempat parkir kendaraan, atau sebagai arena fungsi ekonomis tempat berjualan.

Adalah Arinna Fitrian Susiani, atau akrab disapa Ummi Arin. Pemilik merek usaha kuliner ‘Dapur Ummi’ dan ‘Berlian Kitchen’ tersebut telah ‘menghibahkan’ teras rumahnya sebagai kantor atau sekretariat Forum Usaha Mikro Kecil dan Menengah Surakarta, atau yang sering disingkat menjadi Forum UMKM Surakarta.

Orang-orang menyebutnya, ‘Teras Ummi Arinna’. Alamatnya, Jalan Pajajaran Selatan 40 A, Sumber, Banjarsari, Kota Solo. Selama Forum UMKM Surakarta masih eksis, masih hidup, dan masih beraktivitas, teras itu terbuka dan semacam dijadikan Markas Besar bagi pegiat UMKM.

Sekilas, tidak ada yang istimewa dari teras yang menghadap ke utara itu. Secara fisik hanyalah ruangan berdinding tembok pada sebelah selatan yang berimpitan dengan tetangga, dan di sebelah barat, ada jalan kampung. Pada sisi sebelah utara diberi aksen kayu yang menghadap langsung pada halaman rumah nan luas.

Rumahnya sendiri menghadap ke barat yang langsung bisa mengakses jalan dan berhadapan persis dengan Masjid Nur Iman. Dengan desain teras menghadap ke utara, pancaran terkena silau sinar matahari sedikit banyak bisa dihindari. Selain itu, mengurangi empasan debu-debu dari lalu lintas kendaraan di jalanan yang akan mengganggu dan membuat suasana berkumpul tidak nyaman.

Teras Ummi Arinna tidak sebagaimana dikategorikan Devy Sarah Sahambangun. Fungsi teras tersebut mencakup beragam aktivitas, tak sekadar urusan privat keluarga, namun juga menjadi bagian penting dari aktivitas publik, sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan.

Banyak orang memiliki ruang teras dan halaman rumah yang luas. Akan tetapi, sangat jarang yang memiliki kelonggaran waktu, tenaga, pikiran, maupun dan keluasan dan ketulusan hati untuk ‘direpotkan dan direpotkan’ dalam urusan organisasi dengan segala tetek bengeknya.

Tempat Bersejarah

Teras Ummi Arinna menjadi saksi bisu perjalanan Forum UMKM Surakarta. Proses kelahirannya di sana. Dari obrloan dan diskusi para pegiat UMKM hingga mampu melakukan penyusunan AD-ART, proses pengaktaan, hingga pendaftaran ke Kemenkumham.

Hal itu teras berlanjut sampai Forum UMKM Surakarta tumbuh kembang menjadi organisasi yang paling ‘kaya’ dibanding organisasi sejenis lainnya dan cukup diperhitungkan, karena memiliki daya tawar (bargaining position) yang kuat sebagai komunitas UMKM.

Berbagai aktivitas organisasi direncanakan, dikelola, dikendalikan, dan terkadang dilaksanakan di Teras Ummi Arinna. Walau tidak luas untuk ukuran sebuah kantor atau sekretariat, namun cukup membantu kerja-kerja organisasi dan cukup representatif dalam menjalankan gerak organisasi seperti melayani para anggota, yakni pelaku usaha yang kebanyakan masih berkategori kecil bahkan mikro. Selain itu, tempatnya mudah diakses. Jalan menuju Sekretariat Forum UMKM Surakarta tersebut bisa diakses dari arah mana pun.

Teras Ummi Arinna selalu menemani gerak perjalanan Forum UMKM Surakarta dengan segala dinamikanya, terlebih pada saat aktivitas kegiatan begitu padat, seperti persiapan Musyawarah Anggota, validasi keanggotaan, maupun saat event yang berskala besar, Teras Ummi Arinna tak pernah sepi.

Tidaklah berlebihan bila Teras Ummi Arinna menjadi salah satu titik barometer geliat UMKM di Kota Bengawan. Ketika Teras ramai maka kegiatan UMKM tengah direncanakan dan dijalankan. Sebaliknya, Teras sepi mengindikasikan bahwa UMKM tengah mengalami kevakuman.

Apabila Anda berkunjung ke sana, akan tampak beberapa lelaki dan perempuan yang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Sebagian menikmati secangkir teh, aupun kopi. Ada yang tampak membuka lembaran-lembaran kertas. Sementara yang lain membongkar-bongkar tumpukan arsip untuk dipelajari. Ada yang tengah asyik dengan laptopnya, dan sebagainya.

Di tengah padatnya aktivitas, selalu saja ada makanan yang datang tanpa dipesan. Para anggota dan pengurus seolah tahu, dan memiliki ikatan yang kuat. Cara mereka mengapresiasi kerja-kerja pengurus, yakni dengan selalu memberi dukungan berupa pengiriman makan dan minum saat digelar kegiatan.

Dapur Berliana, salah satu merek dagang Ummi Arinna, tak pernah kehabisan logistik. Dari sana, untuk membersamai aktivitas pengurus, baik yang padat atau ringan, serta seolah sudah sehati, selalu tersedia air panas, teh, kopi yang selalu siap untuk diseruput, bersanding camilan. Bahkan pada saat gerobak penjual makanan tampak lewat di depan Teras, oleh si empunya rumah tak jarang dipanggil dan diborong. Sebuah cara untuk mendayagunakan UMKM dengan transaksi sebagai bentuk simbiosis mutualisme, antara mereka yang berada di Teras Ummi Arinna dengan pedagang dorong gerobak.

Teras UMKM

Teras Ummi Arinna kini telah bergeser fungsi dan peruntukan, tak sekadar milik keluarga, namun telah menjadi Teras UMKM Surakarta, lebih khususnya Forum UMKM Surakarta. Sebuah pintu gerbang eksistensi UMKM di Kota Bengawan.

Bukan berarti Teras Ummi Arinna menjadi tempat pamer produk-produk UMKM, sebagaimana Teras Malioboro, Teras Indonesia, atau Teras-Teras UMKM pada umumnya. Teras tersebut menjadi tempat bertemunya para pelaku usaha UMKM, akademisi, pegiat, dan siapa saja, baik individu maupun kelompok, berikut stakeholders yang peduli pada UMKM.

Tercatat, stakeholders UMKM pernah singgah untuk berdiskusi dan bertukar pikiran agar dapat meningkatkan dan memberdayakan para pelaku UMKM. Dari kalangan kampus, AUB, UMS, UNS, dan Universitas Soegijapranata Semarang pernah datang.

Selain itu, ada PT Pertamina MOR IV, BPJS Ketenagakerjaan, PNPM Mandiri, serta kalangan perbankan dan pembiayaan, seperti Sinar Mas, Bank Perkreditan Sragen, dan Bank Syariah Indonesia. Pelaku industri digital dan marketplace atau penyedia jasa aplikasi ekpedisi pun pernah berkunjung. Mereka adalah LummoSHOP, Paxel, Dagangan, dan sebagainya.

Tentu tak bisa disebut satu per satu stakeholders yang hadir dan singgah di Teras UMKM. Namun mereka memiliki satu tujuan, yakni meningkatkan literasi pelaku UMKM di Kota Bengawan agar mampu bersaing di tingkat nasional bahkan dunia. Tidak sekadar saling bertukar barang dan jasa, kunjungan ke Teras Ummi Arinna juga memperluas jaringan dan menghangatkan hubungan kerja sama pelaku usaha dan mereka yang peduli.

Di Teras, Forum UMKM Surakarta terus berusaha melayani para anggota khususnya dan pelaku UMKM pada umumnya, baik dilakukan secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak lain. Tujuannya, mendorong institusionalisasi dan legalisasi usaha, penguatan produk baik pada aspek produksi maupun kemasan, akselerasi, dan eksplanasi pasar. Serangkaian diskusi yang panjang antar-pengurus maupun dengan stakeholders terkait dapat mengemas dan menghadirkan kegiatan pelayanan tersebut penuh makna nan menghangatkan.

Pada institusionalisasi dan legalisasi, Forum UMKM Surakarta memfasilitasi pelatihan dengan aspek legalitas usaha, seperti PIRT, sertifikasi halal, pembuatan izin usaha melalui Online Single Submission (OSS). Saat pemerintah menurunkan bantuan untuk para pelaku UMKM, Teras Ummi Arinna pun diserbu para pelaku usaha jasa, terutama dari kalangan ojek agar dibuatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai syarat kelengkapan administrasi dalam memperoleh bantuan.

Pada penguatan produk, Forum UMKM Surakarta menyelenggarakan berbagai pelatihan pembuatan produk makanan atau minuman, workshop makanan sehat dan bergizi, workshop pentingnya informasi nilai gizi (nutrition facts) dan usia suatu produk. Selain itu, memfasilitasi pembuatan desain produk, desain kemasan, maupun segala desain yang diperlukan oleh para pelaku usaha UMKM. Bahkan lewat kerja sama dengan perguruan tinggi, para anggota khususnya kuliner difasilitasi untuk melakukan uji laboratorium terhadap produk mereka dalam hal nutrition facts dan expired date, serta re-desain produk kemasan.

Sementara pada akserlasi dan eksplanasi pasar, Forum UMKM menyelenggarakan berbagai pelatihan yang terkait dengan literasi digital dan digitalisasi usaha, khususnya menyangkut marketing online pada pada media sosial, maupun marketplace, memfasilitasi pembuatan foto produk untuk keperluan digitalisasi usaha, pembuatan konten kreator, tagline product, dan sebagainya.

Di Teras UMKM itu pula Forum UMKM Surakarta memfasilitasi para anggota di tengah tingginya harga minyak goreng untuk memperoleh harga yang terjangkau bagi pelaku usaha UMKM.

Semua kebaikan itu bisa dihadirkan dan dilaksanakan bila ada sikap keterbukaan pada siapa pun serta dari mana pun, baik individu maupun institusi atau kelompok, baik swasta maupun pemerintah, untuk berkaloborasi saling memajukan dan mewangikan satu sama lain, terutama meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM. Dan tentu saja Teras Ummi Arinna akan terus menjadi saksi bagi perjalanan para pelaku UMKM.


Berita Terkait

Mungkin Anda Tertarik